KESEDERHANAAN DALAM HITAM PUTIH

Warna secara psikologis punya pengaruh terhadap rasa. Warna-warna tertentu menjadi simbol dari sesuatu. Merah misalnya melambangkan keberanian, hitam melambangkan kemurungan, putih melambangkan kesucian. Warna-warna terang melambangkan keceriaan. Warna hitam putih adalah warna yang menunjukkan kesederhanaan.

Dalam dunia fotografi, warna merupakan salah satu elemen penting dalam membuat suatu karya foto. Menatap karya foto hitam putih, kadang menimbulkan kesan yang lain. Kadang timbul eksotis, mistis, religis dan menunjukkan pernyataan yang lebih bermakna mendalam. Pernyataan Ansel Adam seniman fotografi abad ini "Forget what it looks like. How does is feel?" Menjadi tak berlebihan dalam kontek ini.

Kesederhanaan sebuah kata yang mudah sekali diucapkan tapi sulit untuk dilaksanakan. Dalam kondisi bangsa yang mempunyai utang ribuan trilyun, kesederhanaan menjadi kata kunci yang semestinya dilakukan mulai dari pejabat kelurahan sampai pejabat paling tinggi beserta wakil-wakil rakyatnya. Mereka semestinya bisa menjadi panutan masyarakat.

Apakah mereka bisa menjadi panutan dalam hal kesederhanaan ?....................................................

Justru dalam kehidupan petani, nelayan, buruh, orang yang terpinggirkan kadang kita malah bisa menemukan contoh kesederhanaan.

Bisakah kita berkesederhanaan? .............................

Sabtu, 30 April 2022

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H

 

Taqobbalallahu Minna Wa Minkum, selamat hari raya Idul Fitri 1443 H. Mohon maaf lahir dan batin. Semoga kita semua bisa dipertemukan dengan Ramadhan tahun depan dalam keadaan sehat wal afiat. Yud & Kel.

Kamis, 14 Januari 2021

Human Interest

 


        Salah satu jenis foto jurnalistik adalah human interest. Foto jurnalistik yang dapat digolongkan pada jenis ini berkaitan erat dengan masalah-masalah kemanusiaan dan kemasyarakatan. Ia tidak terlalu asing bagi masyarakat. Hidup ditengah-tengah masyarakat dan dapat dilihat setiap saat. Tetapi foto ini menyajikan fakta yang menggugah emosi kemanusiaan, yang menyadarkan masyarakat akan harkat dan martabat manusia.

Ada pesan kuat yang ingin disampaikan melaui foto jenis ini, yaitu pesan kemanusiaan. Misalnya foto tentang kegiatan pagi hari ditepi kali. Dalam foto itu digambarkan keadaan kali yang sangat kotor tetapi ada yang mandi, gosok gigi, mencuci dan buang hajat. Dengan foto seperti itu kesadaran masyarakat akan kebersihan digugah, agar masalah tersebut menjadi pemikiran semua orang.

Dengan demikian foto jurnalistik jenis ini tidak harus memperhitangkan nilai berita atau kehangatan sebagaimana foto-foto berita. Walau pun kadang-kadang ia harus mampu berdiri sendiri tanpa harus bersandar pada penjelasan tertulis yang barangkali perlu ditambahkan adalah keterangan mengenai lokasi dan waktu pengambilan gambar. Tetapi hal itu pun tidak perlu dilakukan apabila kita dapat merekam  keterangan-keterangan itu dalam foto. Misalnyaa dengan latar belakang gedung-gedung  atau tulisan tertentu.

Yang penting dalam foto jenis ini adalah kedekatan masalah yang ingin disajikan dengan masyarakat. Sangat banyak permassalahan yang dapat kita sajikan tanpa harus mengada-ada. Sering pula masyarakat menyaksikan kejadian yang kita rekam dalam foto itu sehingga dianggap biasa. Tetapi dengan foto jenis human interest itu kita justru menyajikan hal yang biasa itu menjadi tidak biasa. Ada pesan lain yang akan kita sampaikan dari hal yang biasa itu.

Tujuan fotografi human interest menyampaikan pesan visual dengan pendekatan humanis di mana pengalaman personal fotografernya dapat dirasakan oleh pengamatnya. Dalam fotografi human interest kita dapat mengamati bagaimana pola perilaku masyarakat, apa yang mereka pikirkan dan lakukan sebagai sebuah kebiasaan yang terus-menerus terjadi. Pengkajian pola perilaku akan membantu kita mengantisipasi aksi yang mungkin dilakukan subjek dalam sebuah frame, menanti momentum tepat yang telah kita telaah dalam kerangka konsep di pikiran kita sebelumnya.

Dalam fotografi human interest perlu adanya; konsep, pengamatan dengan seksama, proses komunikasi dengan subjek, dibutuhkan kesabaran, peralatan dan sangat memperhatikan komposisi.

Kamis, 10 Januari 2019

Bahtera dan Alam

"Sesungguhnya Kami, tatkala air telah naik (sampai ke gunung) Kami bawa (nenek moyang) kamu, ke dalam bahtera," (QS. Al-Haaqqah : 11)
"Sesunngguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan." (QS. Al-Baqarah : 164)

Kamis, 16 Maret 2017

Teks Foto pada Foto Jurnalistik

Jakarta, 17/3/2017- Logo AKMRTV. AKMRTV broadcasting academy pertama dan utama, Jl. Kemang Pratama Raya I Blok MM-12 Bekasi / Jl. Sentra Timur Cakung Pondok Kopi, Jakarta Timur. Informasi pendaftaran mahasiswa baru : Ph. 02182423178 atau HP Kampus 087885257766/Pak Hardjito 08129665070/Pak Bonar 08176881978/Pak Feri 085959520808

Teks foto adalah kata-kata yang menjelaskan foto. Teks foto diperlukan untuk melengkapi suatu foto. Kalau tanpa teks foto maka sebuah foto hanyalah gambar yang bisa dilihat tanpa bisa diketahui apa informasi dibaliknya. Menurut Audy Mirza Alwi dalam bukunya Foto Jurnalistik : Metode Memotret dan Mengirim Foto ke Media Masa, syarat-syarat teks foto di Lembaga Kantor Berita Antara antara lain :
1. Teks foto harus dibuat minimal dua kalimat.
2. Kalimat pertama menjelaskan gambar. Kalimat kedua dan seterusnya menjelaskan data yang dimiliki.
3. Teks foto harus mengandung minimal unsur 5 W + H, yaitu who, what, where, when, why + how.
4. Teks foto dibuat dengan kalimat aktif sederhana (simple tense).
5. Teks foto diawali dengan keterangan tempat foto disiarkan, lalu tanggal penyiaran dan judul, serta diakhiri dengan tahun foto disiarkan serta nama pembuat dan editor foto.

Selasa, 15 Maret 2016

Membuat Mini Studio


Alat dan Bahan
1. Kardus
2. Kertas Manila
3. Gunting
4. Lem
5. Cutter
6. Selotip
7. Double Tape
8. Lakban
9. Penggaris
10. Pensil
11. Lampu

Kamis, 18 Februari 2016

Depth Of Field (Ruang Tajam)

 
DEPTH OF FIELD (RUANG TAJAM)

Kalau kita memotret, kita fokuskan pada satu titik sasaran tertentu, tetapi bukan titik itu saja yang akan tergambar tajam pada foto, melainkan juga arah ke depan dan belakang dari titik sasaran itu sampai batas-batas tertentu. Ruang antara batas titik tajam yang paling jauh ke belakang dan paling jauh ke depan diukur dari titik sasaran disebut Ruang Tajam. 
Ruang tajam dapat diatur dengan:
1. Lubang/Bukaan Diafragma.
2. Jarak pemotretan/Jarak Lensa-Subjek
3. Pilihan jarak titik bakar lensa (Panjang Fokus Lensa)

1. Mengatur Ruang Tajam dengan lubang Diafragma
Diafragma adalah, besar kecilnya bukaan. Diafragma artinya sekat, gunanya untuk menyekat atau menghalangi cahaya sampai ke film sebelum diperlukan. Letak diafragma itu kira- kira di tengah-tengah susunan kaca-kaca lensa dan terdiri dari delapan buah logam tipis bersusun yang sama-sama dapat membentuk lubang untuk meluluskan cahaya penyinaran. Besar kecilnya lubang diafragma untuk meluluskan cahaya penyinaran diatur dengan angka-angka yang disebut angka-angk adiafragma. Angka-angka itu disebut juga angka-angka f (f number atau f stop), sebagai berikut: f  1; 1,2; 1,4; 2; 2,8; 4; 5,6; 8; 11; 16; 22; 32; 45. Tiap angka menentukan satu lubang, misalnya f/1,4 membentuk lubang dengan diameter 1/1,4 jarak titik bakar lensa. Makin besar angka f, makin sedikit cahaya yang lulus masuk ke kamera. Makin kecil angka f, makin banyak cahaya yang lulus masuk ke kamera. Besar kecilnya angka f/stop ini menentukan kekuatan dari lensa. Makin kecil f/stop, makin kuat lensa tersebut. Kuat lensa adalah kemampuan sebuah lensa untuk melewatkan seberkas cahaya melalui lensa tersebut. Makin banyak cahaya yang dapat dilewatkan, makin baik lensa tersebut. Makin kecil lubang diafragma, makin besar ruang tajam atau untuk memperoleh ruang tajam yang besar, diperlukan lubang diafragma yang kecil. Makin besar lubang diafragma, makin kecil ruang tajam atau untuk memperoleh ruang tajam yang kecil, diperlukan lubang diafragma yang besar.

2. Mengatur Ruang Tajam dengan Jarak Pemotretan
Pada pemotretan dengan lensa normal (50mm) jarak 1 meter, f/5,6, ruang tajam mulai dari 0,93 meter dari kamera sampai 1,07 meter.  Berarti ruang tajamnya hanya 14cm. Namun, kalau kita mundur sampai 6 meter dari objek yang akan dipotret, sedang diafragmanya tetap f/5,6, maka ruang tajam pemotretan mulai dari 4,2 meter dari kamera sampai 10,8 meter, ruang tajamnya menjadi besar yaitu 6,6meter. Makin jauh objek yang dipotret, makin besar ruang tajam atau untuk mendapat ruang tajam yang besar harus memotret dari jauh. Makin dekat objek yang dipotret, makin kecil ruang tajam atau untuk mendapat ruang tajam yang kecil harus memotret dari dekat.

3. Mengatur Ruang Tajam dengan memillih Jarak Titik Bakar Lensa
Makin pendek jarak titik bakar lensa, makin besar ruang tajam yang dihasilkannya. Kalau ingin memperoleh ruang tajam yang lebih besar, pakailah lensa dengan jarak titik bakar yang pendek.

Senin, 18 Januari 2016

Memotret Objek Bergerak Dengan Teknik "Panning"





Memotret objek beregerak dengan teknik “Panning” 

Memotret objek bergerak bisa dilakukan dengan teknik freezing memakai kecepatan rana yang tinggi (cepat) menghasilkan kebekuan (diam) pada objek, bisa juga menggunakan kecepatan rana yang lambat menghasilkan objek yang nampak bergerak (moving). Kecepatan rana yang lambat bisa menimbulkan kebekuan (diam) bila dilakukan pada saat titik diam waktu memotret, misalnya pada saat pelompat tinggi melompat ada titik diam sebelum dia menurun ke bawah disinilah pemotret bisa menerapkan teknik freezing dengan kecepatan rana yang lambat. Bisa juga memotret objek bergerak dengan teknik panning hasil yang diharapkan objeknya jelas latar belakang kabur akibat dari pergerakan kamera.

Teknik ini tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat, perlu latihan yang kontinyu dan sabar. Idealnya, kecepatan rana yang dipakai adalah 1/15 sampai 1/30 detik. Bila mendapatkan objek yang kecepatan geraknya tinggi, maka dapat mempergunakan kecepatan rana yang lebih tinggi dari yang ideal itu. Sebaiknya kepekaan film yang dipilih jangan lebih dari yang berISO 100. Panjang Jarak Fokus Lensa ideal adalah 50-150 mm (bagi kamera 35mm).