KESEDERHANAAN DALAM HITAM PUTIH

Warna secara psikologis punya pengaruh terhadap rasa. Warna-warna tertentu menjadi simbol dari sesuatu. Merah misalnya melambangkan keberanian, hitam melambangkan kemurungan, putih melambangkan kesucian. Warna-warna terang melambangkan keceriaan. Warna hitam putih adalah warna yang menunjukkan kesederhanaan.

Dalam dunia fotografi, warna merupakan salah satu elemen penting dalam membuat suatu karya foto. Menatap karya foto hitam putih, kadang menimbulkan kesan yang lain. Kadang timbul eksotis, mistis, religis dan menunjukkan pernyataan yang lebih bermakna mendalam. Pernyataan Ansel Adam seniman fotografi abad ini "Forget what it looks like. How does is feel?" Menjadi tak berlebihan dalam kontek ini.

Kesederhanaan sebuah kata yang mudah sekali diucapkan tapi sulit untuk dilaksanakan. Dalam kondisi bangsa yang mempunyai utang ribuan trilyun, kesederhanaan menjadi kata kunci yang semestinya dilakukan mulai dari pejabat kelurahan sampai pejabat paling tinggi beserta wakil-wakil rakyatnya. Mereka semestinya bisa menjadi panutan masyarakat.

Apakah mereka bisa menjadi panutan dalam hal kesederhanaan ?....................................................

Justru dalam kehidupan petani, nelayan, buruh, orang yang terpinggirkan kadang kita malah bisa menemukan contoh kesederhanaan.

Bisakah kita berkesederhanaan? .............................

Senin, 18 Januari 2016

Memotret Objek Bergerak Dengan Teknik "Panning"





Memotret objek beregerak dengan teknik “Panning” 

Memotret objek bergerak bisa dilakukan dengan teknik freezing memakai kecepatan rana yang tinggi (cepat) menghasilkan kebekuan (diam) pada objek, bisa juga menggunakan kecepatan rana yang lambat menghasilkan objek yang nampak bergerak (moving). Kecepatan rana yang lambat bisa menimbulkan kebekuan (diam) bila dilakukan pada saat titik diam waktu memotret, misalnya pada saat pelompat tinggi melompat ada titik diam sebelum dia menurun ke bawah disinilah pemotret bisa menerapkan teknik freezing dengan kecepatan rana yang lambat. Bisa juga memotret objek bergerak dengan teknik panning hasil yang diharapkan objeknya jelas latar belakang kabur akibat dari pergerakan kamera.

Teknik ini tidak bisa diperoleh dalam waktu singkat, perlu latihan yang kontinyu dan sabar. Idealnya, kecepatan rana yang dipakai adalah 1/15 sampai 1/30 detik. Bila mendapatkan objek yang kecepatan geraknya tinggi, maka dapat mempergunakan kecepatan rana yang lebih tinggi dari yang ideal itu. Sebaiknya kepekaan film yang dipilih jangan lebih dari yang berISO 100. Panjang Jarak Fokus Lensa ideal adalah 50-150 mm (bagi kamera 35mm).

Mengatur Pencahayaan


Mengatur Pencahayaan

Pencahayaan adalah mengatur takaran cahaya yang harus sampai ke film untuk suatu pemotretan. Hal itu bergantung pada kepekaan film (ASA/ISO)  yang digunakan dan kekuatan cahaya yang menerangi objek yang dipotret. Pencahayaan diatur melalui kecepatan rana dan lubang diafragma,yang bersama sama meluluskan takaran cahaya yang diperlukan untuk emulsi film yang menampungnya. Berapa banyaknya cahaya harus lulus dapat ditentukan dengan mengatur sendiri(manual) artinya, kita sendiri yang mengatur kombinasi antara kecepatan rana dan bukaan diafragma. Tetapi kebanyakan kamera RLT (Refleks Lensa Tunggal) memilik ialat pengukur cahaya di dalam badannya yang  berhubungan secara elektronis dengan kecepatan rana dan diafragma.Alat itu disebut alat pengukur cahaya(lightmeter). Kamera ini juga dapat mengatur pencahayaan secara otomatis yang disebut auto exposure. Langkah langkah yang kita lakukan dalam memotret adalah,memasukkan film ke dalam kamera, memilih/menentukan objek, membidik objek, mengatur ketajaman (focusing), menyesuaikan pencahayaan, memencet tombol pelepas rana, memutar balik film/rewinding, mencuci&mencetak. Memilih dan menentukan objek yang menjadi sasaran pemotretan antara lain anak-anak(Children), Portraiture,Photo  Journalism,  Fashion, Olah Raga (Sport), Wildlife, Food Photography, UnderwaterPhotography, Industrial, Landscap, Architecture, Wedding. Pada saat membidik objek hendaknya kita perlu memperhatikan komposisi, jatuhnya sinar serta latar belakang. Ada banyak teori serta tehnik yang telah dikembangkan dalam duniafotografi, namun hanya beberapa saja yang menjadi dasar yang paling pokok yaitu: 1.  penguasaan terhadap kamera, 2. penguasaan terhadap sifat dari lensa, 3. pengusaaan terhadap cahaya dan sifat pencahayaan, kecepatan 4. menangkap moment dan sudut pengambilan gambar. Dari keempat dasar penguasaan tehnik foto, nomor 1 sampai 3 dapat kita pelajari dengan mudah, sedangkan yang keempat lebih bersifat kepada bakat atau kemampuan seseorang. Untuk mendapatkan foto yang baik ada faktor dasar yang harus kita kuasai diantaranya, dapat mengatur ketajaman gambar, dapat mengatur pencahayaan serta dapat mengatur pembatasan gambar atau komposisi gambar.

Memotret dengan Teknik Zooming




Memotret dengan teknik zooming

Memotret teknik zomming dilakukan dengan cara atur jarak, kemudian atur kecepatan rana pada 1/30 detik dan sesuaikan dengan diaframa. Pemotretan menggunakan tripod, karena tangan yang kiri untuk menarik/memutar lensa dan yang kanan untuk menekan tombol pelepas  rana. Buat sedemikian rupa sehingga saat penekanan tombol bersamaan dengan penarikan/pemutaran lensa.