Salah satu jenis foto
jurnalistik adalah human interest. Foto
jurnalistik yang dapat digolongkan pada jenis ini berkaitan erat dengan
masalah-masalah kemanusiaan dan kemasyarakatan. Ia tidak terlalu asing bagi
masyarakat. Hidup ditengah-tengah masyarakat dan dapat dilihat setiap saat.
Tetapi foto ini menyajikan fakta yang menggugah emosi kemanusiaan, yang
menyadarkan masyarakat akan harkat dan martabat manusia.
Ada pesan kuat yang ingin disampaikan melaui foto jenis
ini, yaitu pesan kemanusiaan. Misalnya foto tentang kegiatan pagi hari ditepi
kali. Dalam foto itu digambarkan keadaan kali yang sangat kotor tetapi ada yang
mandi, gosok gigi, mencuci dan buang hajat. Dengan foto seperti itu kesadaran
masyarakat akan kebersihan digugah, agar masalah tersebut menjadi pemikiran
semua orang.
Dengan demikian foto jurnalistik jenis ini tidak harus
memperhitangkan nilai berita atau kehangatan sebagaimana foto-foto berita.
Walau pun kadang-kadang ia harus mampu berdiri sendiri tanpa harus bersandar
pada penjelasan tertulis yang barangkali perlu ditambahkan adalah keterangan
mengenai lokasi dan waktu pengambilan gambar. Tetapi hal itu pun tidak perlu
dilakukan apabila kita dapat merekam
keterangan-keterangan itu dalam foto. Misalnyaa dengan latar belakang
gedung-gedung atau tulisan tertentu.
Yang penting dalam foto jenis ini adalah kedekatan
masalah yang ingin disajikan dengan masyarakat. Sangat banyak permassalahan
yang dapat kita sajikan tanpa harus mengada-ada. Sering pula masyarakat menyaksikan
kejadian yang kita rekam dalam foto itu sehingga dianggap biasa. Tetapi dengan
foto jenis human interest itu kita justru menyajikan hal yang biasa itu menjadi
tidak biasa. Ada pesan lain yang akan kita sampaikan dari hal yang biasa itu.
Tujuan
fotografi human interest menyampaikan pesan visual dengan pendekatan humanis di
mana pengalaman personal fotografernya dapat dirasakan oleh pengamatnya. Dalam
fotografi human interest kita dapat mengamati bagaimana pola perilaku
masyarakat, apa yang mereka pikirkan dan lakukan sebagai sebuah kebiasaan yang
terus-menerus terjadi. Pengkajian pola perilaku akan membantu kita
mengantisipasi aksi yang mungkin dilakukan subjek dalam sebuah frame, menanti
momentum tepat yang telah kita telaah dalam kerangka konsep di pikiran kita
sebelumnya.
Dalam
fotografi human interest perlu adanya; konsep, pengamatan dengan seksama,
proses komunikasi dengan subjek, dibutuhkan kesabaran, peralatan dan sangat
memperhatikan komposisi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar