SUARA PEMBAHARUAN, YUDANTO PRAYITNO
Filter secara harfiah berarti penyaring, di bidang fotografi berarti penyaring cahaya sebelum mempengaruhi emulsi film. Filter bekerja dengan cara menyerap atau menghambat sebagian dari warna cahaya yang berlawanan dengan warna filter tersebut. Kita ketahui bahwa cahaya matahari sebenarnya terdiri dari cahaya warna seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru serta ungu.
Untuk mengetahui warna cahaya yang berlawanan kita perlu ingat mencampur warna secara aditif (penambahan). Mencampur warna cahaya tidaklah sama dengan mencampur warna cat misalnya.
Warna cahaya biru, hijau dan merah bila dicampur akan menghasilkan warna putih, tidak demikian bila kita mencampur warna cat biru, hijau serta merah.
Biru, hijau dan merah merupakan warna-warna utama cahaya artinya bukan warna-warna campuran.
Bahkan bila kita mencampur warna-warna utama maka akan memperoleh warna lain.
Seperti warna biru dengan hijau menghasilkan warna sian (cyan). Hijau dengan merah menghasilkan warna kuning. Merah dengan biru menghasilkan magenta.
Untuk memudahkan kita belajar warna cahaya, kita bisa bikin lingkaran warna. Warna biru lawan dari kuning, hijau lawan dari magenta sedangkan merah lawan dari sian. Warna yang berseberangan adalah warna lawannya.
Filter berwarna biru akan menyerap atau menghambat sebagian dari warna lawannya yaitu kuning juga sedikit merah, serta meluluskan warna biru.
Demikian pula sebaliknya, filter berwarna kuning akan menghambat sebagian warna lawannya yaitu biru dan meluluskan warna kuning dan merah.
Filter berwarna lebih sering digunakan untuk pemotretan dengan menggunakan film hitam putih (B/W) yang berfungsi menambah kontras. Warna filter bila sama dengan warna subyek maka akan menghasilkan warna lebih putih, sedang warna lawan dari filter akan lebih gelap. Bila filter ini dipakai untuk pemotretan dengan film warna maka semua bidang film akan berwarna sesuai dengan warna filter.
Faktor Penyaring
Bila kita melakukan pemotretan tanpa filter maka cahaya yang masuk tidak akan disaring, dalam arti cahaya yang masuk tidak mengalami pengurangan.
Bila kita memasang filter di depan lensa kamera maka akan terjadi pengurangan pencahayaan, karena itu perlu penambahan jumlah cahaya yang masuk dengan mengkompensasikan dengan memperbesar bukaan diafragma atau memperlambat kecepatan rana.
Berapa penambahan cahaya tergantung faktor penyaring (Filter Factor/FF). Faktor penyaring didefinisikan sebagai angka yang menentukan berapa banyak pencahayaan yang harus ditambah. Setiap filter mempunyai faktor penyaring masing-masing, ditandai dengan angka yang diikuti tanda "X".
Ada filetr dengan angka filter faktor (FF) 1X sampai 1,5X, berarti kita harus menambah pencahayaan 0,5 f/stop dibanding bila kita memotret tanpa menggunakan filter untuk mendapatkan hasil pencahayaan yang optimal.
Angka FF 1,75X sampai 2,5X memerlukan penambahan pencahayaan 1 f/stop, 3X sampai 5X memerlukan penambahan pencahayaan 2 f/stop, 6X sampai 8X memerlukan penambahan pencahayaan 3 f/stop, dan bila filter mempunyai angka FF 12X maka memerlukan penambahan pencahayaan 4 f/stop.
Macam Filter
Macam filter yang ditemukan di pasaran sangat banyak. Umumnya terbuat dari bahan selluloid (plastik) atau gelas. Sedangkan bentuk ada yang bulat ada yang persegi empat. Macam filter antara lain:
Filter warna. Filter ini lebih sering digunakan untuk pemotretan dengan menggunakan film hitam putih (B/W). Ada warna kuning, oranye, merah, hijau dan biru. Jenis filter ini lebih berfungsi menambah kontras. Misalnya bila kita memotret mobil warna oranye di tepi pantai dengan latar belakang berupa laut berwarna biru, maka hasil warna abu-abunya hampir sama bila menggunakan film hitam putih. Untuk membedakan dan supaya timbul kontras maka perlu ditambah filter kuning sehingga mobil lebih terang sedangkan laut lebih gelap.
Untuk menambah kontras antara warna biru langit dan awan bisa dipasang filter merah sehingga langit manjadi lebih gelap dan awan akan nampak lebih putih.
Filter Normal. Filter ini lebih berfungsi sebagai penutup lensa agar disaat dibersihkan cukup dengan membersihkan filternya dan tidak pada lensanya. Filter ini tidak mengubah cahaya maupun warna dari subyek sehingga bisa dipasang terus.
Filter ND (Neutral Density). Filter ini sifatnya mengurangi kekuatan cahaya yang akan sampai ke lensa dan diteruskan ke film. Pemanfaatan filter ND ini misalnya bila kita memotret dengan film kecepatan tinggi sedangkan cahaya sangat kuat, akibatnya akan kelebihan pencahayaan walaupun kita sudah memberi pencahayaan yang minim. Dengan memasang filter ND di depan lensa, cahaya yang lulus berkurang, sehingga kita lebih mudah mengatur pencahayaan. ND merupakan simbul dari filter ini.
Filter UV (Ultra Violet). Filter ini mempunyai fungsi menghalangi sinar ultra violet. Sinar ultra violet mempengaruhi film dengan menimbulkan warna kebiruan. Sehingga hasil foto pada pencahayaan yang banyak mengandung ultra violet seperti pegunungan atau di daerah permukaan air yang luas adalah kebiruan bila tanpa filter ini. Filter ultra violet tidak berwarna serta tidak menghambat spektrum sehingga bisa dipasang terus di depan lensa kamera. UV merupakan simbul dari filter ini.
Filter Polarisasi (Polarizing Filter). Filter ini berfungsi untuk menyerap cahaya yang memantul dan membiarkan cahaya yang tidak memantul. Bisa digunakan untuk memotret ikan di aquarium atau kolam, bisa pula untuk memotret barang di etalase. Bisa juga digunakan untuk membirukan warna langit. PL merupakan simbul filter ini.
Filter Gradasi. Filter ini setengah bidang akan berbeda warna dengan setengahnya. Misalnya ada filter setengah biru setengah merah, setengah hijau setengahnya oranye serta ada yang setengah bidang filter warna tertentu sedang setengahnya bening. Filter ini bisa dimanfaatkan untuk membuat foto yang unik, menarik serta bernilai seni.
Skylight Filter. Filter ini warnanya merah jambu muda. Digunakan bila kita memotret dalam keadaan langit bersih tanpa awan atau tanpa kabut sehingga warnanya biru sekali. Untuk menghambar warna biru langit yang berlebihan kita bisa memakai filter ini. 1A merupakan simbul untuk filter ini.
Haze Filter. Filter ini warnanya sedikit kekuningan. Digunakan pada saat cuaca cerah, tapi pemandangan yang kita lihat diliputi kabut atmosfer. Keadaan seperti ini dapat kita temui di pegunungan. Pengaruh kabut ini bisa dicegah dengan haze filter.
Filter Konversi. Filter ini mengubah suhu warna cahaya yang menerangi subyek pemotretan, dari warna cahaya siang hari ke warna cahaya lampu atau sebaliknya. Ada dua jenis filter konversi : Pertama, filter biru untuk menaikkan suhu warna cahaya yang akan mengolah emulsi film. Kedua, filter kuning untuk menurunkan suhu warna cahaya yang akan mengolah emulsi film.
Soft Filter. Filter ini berfungsi untuk memberi kesan lembut. Dapat digunakan untuk pemotretan wajah sehingga memberi kesan halus pada permukaan kulit.
Star Filter. Filter ini menghasilkan efek bintang pada hasil foto.
Multiple vision Filter. Filter ini memberikan lebih satu gambar pada subyek yang sama pada hasil foto.
Morning-evening Filter. Filter ini berwarna biru muda. Digunakan untuk mengoreksi warna yang terlalu kuning pada saat matahari pagi dan sore.
Foq Filter. Filter ini menghasilkan efek seolah berkabut.
Untuk membeli filter yang macamnya banyak, pemotret hendaknya mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan keuangan sehingga tidak terjadi pemborosan (Yudanto Prayitno)
Filter secara harfiah berarti penyaring, di bidang fotografi berarti penyaring cahaya sebelum mempengaruhi emulsi film. Filter bekerja dengan cara menyerap atau menghambat sebagian dari warna cahaya yang berlawanan dengan warna filter tersebut. Kita ketahui bahwa cahaya matahari sebenarnya terdiri dari cahaya warna seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru serta ungu.
Untuk mengetahui warna cahaya yang berlawanan kita perlu ingat mencampur warna secara aditif (penambahan). Mencampur warna cahaya tidaklah sama dengan mencampur warna cat misalnya.
Warna cahaya biru, hijau dan merah bila dicampur akan menghasilkan warna putih, tidak demikian bila kita mencampur warna cat biru, hijau serta merah.
Biru, hijau dan merah merupakan warna-warna utama cahaya artinya bukan warna-warna campuran.
Bahkan bila kita mencampur warna-warna utama maka akan memperoleh warna lain.
Seperti warna biru dengan hijau menghasilkan warna sian (cyan). Hijau dengan merah menghasilkan warna kuning. Merah dengan biru menghasilkan magenta.
Untuk memudahkan kita belajar warna cahaya, kita bisa bikin lingkaran warna. Warna biru lawan dari kuning, hijau lawan dari magenta sedangkan merah lawan dari sian. Warna yang berseberangan adalah warna lawannya.
Filter berwarna biru akan menyerap atau menghambat sebagian dari warna lawannya yaitu kuning juga sedikit merah, serta meluluskan warna biru.
Demikian pula sebaliknya, filter berwarna kuning akan menghambat sebagian warna lawannya yaitu biru dan meluluskan warna kuning dan merah.
Filter berwarna lebih sering digunakan untuk pemotretan dengan menggunakan film hitam putih (B/W) yang berfungsi menambah kontras. Warna filter bila sama dengan warna subyek maka akan menghasilkan warna lebih putih, sedang warna lawan dari filter akan lebih gelap. Bila filter ini dipakai untuk pemotretan dengan film warna maka semua bidang film akan berwarna sesuai dengan warna filter.
Faktor Penyaring
Bila kita melakukan pemotretan tanpa filter maka cahaya yang masuk tidak akan disaring, dalam arti cahaya yang masuk tidak mengalami pengurangan.
Bila kita memasang filter di depan lensa kamera maka akan terjadi pengurangan pencahayaan, karena itu perlu penambahan jumlah cahaya yang masuk dengan mengkompensasikan dengan memperbesar bukaan diafragma atau memperlambat kecepatan rana.
Berapa penambahan cahaya tergantung faktor penyaring (Filter Factor/FF). Faktor penyaring didefinisikan sebagai angka yang menentukan berapa banyak pencahayaan yang harus ditambah. Setiap filter mempunyai faktor penyaring masing-masing, ditandai dengan angka yang diikuti tanda "X".
Ada filetr dengan angka filter faktor (FF) 1X sampai 1,5X, berarti kita harus menambah pencahayaan 0,5 f/stop dibanding bila kita memotret tanpa menggunakan filter untuk mendapatkan hasil pencahayaan yang optimal.
Angka FF 1,75X sampai 2,5X memerlukan penambahan pencahayaan 1 f/stop, 3X sampai 5X memerlukan penambahan pencahayaan 2 f/stop, 6X sampai 8X memerlukan penambahan pencahayaan 3 f/stop, dan bila filter mempunyai angka FF 12X maka memerlukan penambahan pencahayaan 4 f/stop.
Macam Filter
Macam filter yang ditemukan di pasaran sangat banyak. Umumnya terbuat dari bahan selluloid (plastik) atau gelas. Sedangkan bentuk ada yang bulat ada yang persegi empat. Macam filter antara lain:
Filter warna. Filter ini lebih sering digunakan untuk pemotretan dengan menggunakan film hitam putih (B/W). Ada warna kuning, oranye, merah, hijau dan biru. Jenis filter ini lebih berfungsi menambah kontras. Misalnya bila kita memotret mobil warna oranye di tepi pantai dengan latar belakang berupa laut berwarna biru, maka hasil warna abu-abunya hampir sama bila menggunakan film hitam putih. Untuk membedakan dan supaya timbul kontras maka perlu ditambah filter kuning sehingga mobil lebih terang sedangkan laut lebih gelap.
Untuk menambah kontras antara warna biru langit dan awan bisa dipasang filter merah sehingga langit manjadi lebih gelap dan awan akan nampak lebih putih.
Filter Normal. Filter ini lebih berfungsi sebagai penutup lensa agar disaat dibersihkan cukup dengan membersihkan filternya dan tidak pada lensanya. Filter ini tidak mengubah cahaya maupun warna dari subyek sehingga bisa dipasang terus.
Filter ND (Neutral Density). Filter ini sifatnya mengurangi kekuatan cahaya yang akan sampai ke lensa dan diteruskan ke film. Pemanfaatan filter ND ini misalnya bila kita memotret dengan film kecepatan tinggi sedangkan cahaya sangat kuat, akibatnya akan kelebihan pencahayaan walaupun kita sudah memberi pencahayaan yang minim. Dengan memasang filter ND di depan lensa, cahaya yang lulus berkurang, sehingga kita lebih mudah mengatur pencahayaan. ND merupakan simbul dari filter ini.
Filter UV (Ultra Violet). Filter ini mempunyai fungsi menghalangi sinar ultra violet. Sinar ultra violet mempengaruhi film dengan menimbulkan warna kebiruan. Sehingga hasil foto pada pencahayaan yang banyak mengandung ultra violet seperti pegunungan atau di daerah permukaan air yang luas adalah kebiruan bila tanpa filter ini. Filter ultra violet tidak berwarna serta tidak menghambat spektrum sehingga bisa dipasang terus di depan lensa kamera. UV merupakan simbul dari filter ini.
Filter Polarisasi (Polarizing Filter). Filter ini berfungsi untuk menyerap cahaya yang memantul dan membiarkan cahaya yang tidak memantul. Bisa digunakan untuk memotret ikan di aquarium atau kolam, bisa pula untuk memotret barang di etalase. Bisa juga digunakan untuk membirukan warna langit. PL merupakan simbul filter ini.
Filter Gradasi. Filter ini setengah bidang akan berbeda warna dengan setengahnya. Misalnya ada filter setengah biru setengah merah, setengah hijau setengahnya oranye serta ada yang setengah bidang filter warna tertentu sedang setengahnya bening. Filter ini bisa dimanfaatkan untuk membuat foto yang unik, menarik serta bernilai seni.
Skylight Filter. Filter ini warnanya merah jambu muda. Digunakan bila kita memotret dalam keadaan langit bersih tanpa awan atau tanpa kabut sehingga warnanya biru sekali. Untuk menghambar warna biru langit yang berlebihan kita bisa memakai filter ini. 1A merupakan simbul untuk filter ini.
Haze Filter. Filter ini warnanya sedikit kekuningan. Digunakan pada saat cuaca cerah, tapi pemandangan yang kita lihat diliputi kabut atmosfer. Keadaan seperti ini dapat kita temui di pegunungan. Pengaruh kabut ini bisa dicegah dengan haze filter.
Filter Konversi. Filter ini mengubah suhu warna cahaya yang menerangi subyek pemotretan, dari warna cahaya siang hari ke warna cahaya lampu atau sebaliknya. Ada dua jenis filter konversi : Pertama, filter biru untuk menaikkan suhu warna cahaya yang akan mengolah emulsi film. Kedua, filter kuning untuk menurunkan suhu warna cahaya yang akan mengolah emulsi film.
Soft Filter. Filter ini berfungsi untuk memberi kesan lembut. Dapat digunakan untuk pemotretan wajah sehingga memberi kesan halus pada permukaan kulit.
Star Filter. Filter ini menghasilkan efek bintang pada hasil foto.
Multiple vision Filter. Filter ini memberikan lebih satu gambar pada subyek yang sama pada hasil foto.
Morning-evening Filter. Filter ini berwarna biru muda. Digunakan untuk mengoreksi warna yang terlalu kuning pada saat matahari pagi dan sore.
Foq Filter. Filter ini menghasilkan efek seolah berkabut.
Untuk membeli filter yang macamnya banyak, pemotret hendaknya mempertimbangkan kebutuhan dan kemampuan keuangan sehingga tidak terjadi pemborosan (Yudanto Prayitno)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar