FOTOMEDIA. No. 4, 1994. ARBAIN RAMBEY
Untuk memahami sistem zona Ansel Adams, kita harus sudah memahami kerja di kamar gelap yang meliputi peoses cuci dan cetak hitam putih. Selain itu, sistem zona mengharuskan kita mempunyai suatu standar baku yang jelas tolok ukurnya.
Pertama, kita harus menentukan posisi standar alat pembesar (enlarger) kita. Tandai ketinggian posisi pilihan kita itu agar kalau kita mencetak foto, ketinggian standarlah yang dipakai. Beda ketinggian posisi lensa enlarger, berarti beda pula intensitas penyinaran saat mencetak.
Kedua, kita standarkan pula bukaan diafragma enlarger yang kita pakai. Kalau kita memutuskan memakai f/8, pakailah selalu bukaan ini untuk mencetak kapanpun.
Ketiga, kita standarkan tingkat kontras kertas yang akan kita pakai. Sekali kita memutuskan memakai kertas grade 3, pakailah selalu kertas kelas ini.
Dan keempat, biasakanlah mamakai obat-obat kamar gelap yang dicampur dengan pas, serta selalu segar. Jangan lupa pula untuk menstandarkan suhu kamar gelap dan juga obat-obatan yang dipakai.
Setelah kita menstandarkan segala perlengkapan, kini saatnya kita menata film dan lama pencahayaan standar kita. Sekali kita memutuskan memakai sebuah merek film, pakailah merek itu terus. Dan sekali kita memakai suatu ISO tertentu, pakai pula ISO itu untuk seterusnya. Warna hitam mutlak pada kertas foto terbentuk akibat penyinaran dari bagian negatif yang bening. Untuk itu, kita harus memiliki satu bingkai dari film yang sama sekali tidak pernah disinari sehingga ia bening total. Negatif bening total ini berguna untuk mencari tolok ukur berapa lama kita harus menyinari kertas sampai mendapatkan warna hitam mutlak.
Dari film yang bening total itu, kita membuat cetakan ke kertas pada setelan standar di atas. Buat beberapa cetakan, paling baik dengan cara test stripes pada satu lembar kertas. Beda lama penyinaran antara cetakan yang satu dengan yang lain buatlah teratur, misalnya selang dua detik.
Perhatikan cetakan-cetakan kita. Pada suatu saat tertentu, warna hitam sudah tidak bisa bertambah lagi. Dan waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi hitam mutlak ini adalah waktu yang tepat untuk penyinaran-penyinaran pada pencetakan foto kita.
Sekarang kita mulai mengukur berapa sebenarnya ISO film yang kita pakai. Cara ini tidak lazim pada foto warna, namun pada foto hitam putih sering terjadi bahwa ISO yang tertera di kemasan tidak selalu tepat seperti tercantum pada film.
Potretlah sebuah grey card pada penyinaran yang rata. Lalu cetak foto grey card tadi dengan lama penyinaran yang telah kita dapat. Buat lagi beberapa cetakan dengan penyinaran yang over dan juga under sampai beberapa stop, dengan mengubah bukaan diafragma lensa enlarger. Jangan mengubah-ubah lamanya penyinaran.
Perhatikan, dari beberapa cetakan, mana yang paling mirip dengan grey card asli. Biasanya, pencetakan dengan waktu standar justru bukanlah yang mirip. Inilah fakta bahwa sebenarnya angka ISO yang tertera di kemasan film tidak tepat seperti itu.
Kalau misalnya cetakan yang mirip dengan grey card asli adalah yang under satu stop, berarti ISO film kita lebih tinggi satu tingkat daripada yang tertera di kemasannya. Misalkan di kemasan tertera sebagai ISO-100, lain kali kalau dipakai memotret anggaplah sebagai ISO-200.
Saat kita memotret, pergunakanlah setelan ISO seperti hasil pengukuran kita, dan kalau mencetak pergunakanlah lama waktu standar yang kita peroleh pada pencetakan hitam mutlak.
Setelah itu, kita perlu membuat tabel sistem zona. Kita cetak lagi foto grey card dengan beberapa kombinasi bukaan. Kita harus mendapatkan bermacam cetakan dari yang hitam pekat sampai yang putih total.
Cetakan-cetakan inilah yang disebut tabel sistem zona, dan dapat kita gunakan untuk memperkirakan tone dalam suatu pemotretan.
Ansel Adams membagi berbagai gradasi foto dalam sepuluh zona, yaitu dari zona nol sampai zona sembilan. Yang disebut zona nol adalah hitam total maksimal yang bisa dicapai kertas foto, sedangkan zona sembilan adalah putih total pada kertas foto yang belum pernah tersinari sama sekali.
Zona 0-3 biasa disebut zona bayangan, zona 4-6 adalah zona menengah yang biasanya menjadi "terjemahan" warna-warna merah, biru atau hijau, sedangkan zona 7-9 adalah zona highlights atau zona terang untuk pantulan-pantulan warna atau tekstur yang sangat tipis.
Teori zona Ansel Adams memang tidak mudah untuk dipahami apalagi oleh pemula. Para pakar foto pun tidak begitu saja bisa menandingi Ansel Adams walau teorinya telah dibahas di mana-mana. Cara Adams memang cara sangat teliti dan akurat.
Selain sangat berbakat, Ansel telah membekali dirinya dengan ketekunan yang tidak kenal lelah dalam waktu sangat lama. Ia fotografer besar yang sulit dicari tandingannya. (ARB)
Komuditas kartu pos sudah semakin jarang. Kartu pos sudah dikalahkan teknologi. DANTO'S POST CARD adalah komuditas kartu pos yang mengambil tema siar. Berminat bisa email, PM, FB, SMS ke +62085775840569. 50 ex. Rp.150.000 untuk wilayah Indonesia sudah termasuk ongkos kirim.( 50 ex. U$ 100 ). Donasi No. Rek. 0005279566 Bank BNI 46.
KESEDERHANAAN DALAM HITAM PUTIH
Warna secara psikologis punya pengaruh terhadap rasa. Warna-warna tertentu menjadi simbol dari sesuatu. Merah misalnya melambangkan keberanian, hitam melambangkan kemurungan, putih melambangkan kesucian. Warna-warna terang melambangkan keceriaan. Warna hitam putih adalah warna yang menunjukkan kesederhanaan.
Dalam dunia fotografi, warna merupakan salah satu elemen penting dalam membuat suatu karya foto. Menatap karya foto hitam putih, kadang menimbulkan kesan yang lain. Kadang timbul eksotis, mistis, religis dan menunjukkan pernyataan yang lebih bermakna mendalam. Pernyataan Ansel Adam seniman fotografi abad ini "Forget what it looks like. How does is feel?" Menjadi tak berlebihan dalam kontek ini.
Kesederhanaan sebuah kata yang mudah sekali diucapkan tapi sulit untuk dilaksanakan. Dalam kondisi bangsa yang mempunyai utang ribuan trilyun, kesederhanaan menjadi kata kunci yang semestinya dilakukan mulai dari pejabat kelurahan sampai pejabat paling tinggi beserta wakil-wakil rakyatnya. Mereka semestinya bisa menjadi panutan masyarakat.
Apakah mereka bisa menjadi panutan dalam hal kesederhanaan ?....................................................
Justru dalam kehidupan petani, nelayan, buruh, orang yang terpinggirkan kadang kita malah bisa menemukan contoh kesederhanaan.
Bisakah kita berkesederhanaan? .............................
Dalam dunia fotografi, warna merupakan salah satu elemen penting dalam membuat suatu karya foto. Menatap karya foto hitam putih, kadang menimbulkan kesan yang lain. Kadang timbul eksotis, mistis, religis dan menunjukkan pernyataan yang lebih bermakna mendalam. Pernyataan Ansel Adam seniman fotografi abad ini "Forget what it looks like. How does is feel?" Menjadi tak berlebihan dalam kontek ini.
Kesederhanaan sebuah kata yang mudah sekali diucapkan tapi sulit untuk dilaksanakan. Dalam kondisi bangsa yang mempunyai utang ribuan trilyun, kesederhanaan menjadi kata kunci yang semestinya dilakukan mulai dari pejabat kelurahan sampai pejabat paling tinggi beserta wakil-wakil rakyatnya. Mereka semestinya bisa menjadi panutan masyarakat.
Apakah mereka bisa menjadi panutan dalam hal kesederhanaan ?....................................................
Justru dalam kehidupan petani, nelayan, buruh, orang yang terpinggirkan kadang kita malah bisa menemukan contoh kesederhanaan.
Bisakah kita berkesederhanaan? .............................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar