KESEDERHANAAN DALAM HITAM PUTIH

Warna secara psikologis punya pengaruh terhadap rasa. Warna-warna tertentu menjadi simbol dari sesuatu. Merah misalnya melambangkan keberanian, hitam melambangkan kemurungan, putih melambangkan kesucian. Warna-warna terang melambangkan keceriaan. Warna hitam putih adalah warna yang menunjukkan kesederhanaan.

Dalam dunia fotografi, warna merupakan salah satu elemen penting dalam membuat suatu karya foto. Menatap karya foto hitam putih, kadang menimbulkan kesan yang lain. Kadang timbul eksotis, mistis, religis dan menunjukkan pernyataan yang lebih bermakna mendalam. Pernyataan Ansel Adam seniman fotografi abad ini "Forget what it looks like. How does is feel?" Menjadi tak berlebihan dalam kontek ini.

Kesederhanaan sebuah kata yang mudah sekali diucapkan tapi sulit untuk dilaksanakan. Dalam kondisi bangsa yang mempunyai utang ribuan trilyun, kesederhanaan menjadi kata kunci yang semestinya dilakukan mulai dari pejabat kelurahan sampai pejabat paling tinggi beserta wakil-wakil rakyatnya. Mereka semestinya bisa menjadi panutan masyarakat.

Apakah mereka bisa menjadi panutan dalam hal kesederhanaan ?....................................................

Justru dalam kehidupan petani, nelayan, buruh, orang yang terpinggirkan kadang kita malah bisa menemukan contoh kesederhanaan.

Bisakah kita berkesederhanaan? .............................

Selasa, 25 Maret 2014

Alat Pencetak Foto

Alat Pencetak Foto


Alat cetak tradisional yang disebut kotak pencetak biasa digunakan dengan penyinaran lampu petromaks atau listrik yang berkekuatan kurang lebih 40 wat. Kotak pencetak sudah digantikan alat canggih yang disebut enlarger.

Enlarger
Enlager adalah alat pembesar gambar, yang tersusun dari beberapa bagian. Di mana antara bagian yang satu dengan bagian yang lainnya terkoordinasi dalam satu sistem kerja untuk melakukan proses pencetak gambar dari film negatif.
Ada dua macam Enlanger :
-          Untuk cetak foto warna
-          Untuk cetak foto Hitam putih

1. Enlarger Foto Berwarna
   Pada Enlanger untuk cetak warna terdapat beberapa piranti tambahan yang mendasari perbedaan dengan enlanger untuk cetak hitam putih.

  1. Infra Red – Reflektor Sistem
Menangkap seluruh warna sinar yang diprodusir oleh lampu halogen. Juga berfungsi sebagai pengurang efek panas dari lampu. Cahaya yang terpancar dari reflektor tidak lagi merupakan sinar yang dipancarkan lampu, tetapi telah berubah karakter menjadi sinar “ UV” (Ultra Violet).

B. Triple Filter Color

     Adalah : Cyan (C), Magenta (M), dan Yelow (Y)
     Dari sistem enlager foto color, sinar yang dibiaskan oleh reflektor infra merah akan menghasilkan warna sinar UV. Selanjutnya sinar UV tersebut, disaring oleh ketiga filter color menjadi kombinasi warn-warna yang akan dan mampu menerjemahkan semua warna yang terdapat pada negatif warna.  Sistem pengaturan warna, dari porsi sedikit hingga pada porsi banyak dalam sebuah gambar foto. Diatur oleh perangkat sensor color yang terdapat pada enlarger.

C. Right Engle Reflektor

     Fungsi : Pengurang panas dari sinar yang berasal dari lampu yang akan mengenai film, juga akan bertindak sebagai pemantul sinar-sinar dari filter-filter cyan, magenta dan yellow.

D. Difusi Box (Mirror Tunel/ Light Pipe)

     Berbagai warna cahaya yang berasal dari Right  Engle Reflektor akan mengalami fusi dalam sistem difusi box ini.Pemantulan Sinar reflektor akan mengurangi energi dan efek panas dari cahaya tsb.  Berakibat melemahnya daya proyeksi emulsi film ke kertas foto. Untuk mengatasi hal ini, Diciptakan perangkat “ Difusi box  “ yang mampu membaurkan cahaya tersebut tanpamengurangi energi sedikitpun dari sinar tersebut.
Diagram Sistem Enlarger


Ket.
  1. Lampu Halogen
  2. Reflektor Infra merah
  3. Filter cyan
  4. Filter Magenta
  5. Filter yellow
  6. Engle replektor
  7. Difusi box/ mirror Tunel light Pipe
  8. Beberapa sistem
       - Lensa
       - Negatif Carier
       - Sistem Diafragma
       - Sistem level

Enlarger Foto Hitam Putih
Bagian-bagian Enlarger Foto Hitam Putih
A. Bagian Utama
     Peranannya sangat vital dalam menghasilkan gambar.
1. Lensa
Lensa 1 berfungsi menangkap sinar secara langsung dari bola lampu yang terlebih dahulu melalui ruang sela (difusi box). Sinar dari bola lampu yang karakternya menyebar akan dikumpulkan oleh lensa ini sebelum mengenai film . Lensa 2 berfungsi menyitakan gambar ke kertas foto.
2. Difusi Box
Mampu membaurkan spektrum sinar dari bola lampu untuk BW tanpa dilengkapi dengan lapisan kaca.
3. Sistem Diafragma
Seperti pada kamera memiliki beberapa variasi bukaan. Untuk memudahkan pencetakan gambar dari negatif  yang karakternya bermacam-macam, ( Under atau Over Exposure).
4. Lampu Enlarger Dan Lamp House
Lamp House : Tempat dimana lampu sebagai man polser tercetak. Lampu enlarger dengan berbagai karakter kekuatan pijar banyak tersedia di pasaran .
Ex. Omron Halogen Lamp
Fungsi : Menyetabilkan posisi film agar tidak goyah yang berakibat kaburnya gambar, juga berfungsi untuk mendapatkan format gambar yang bagus.
B. Bagian Pendukung
1. Tiang Penyangga
 Fungsi : Menyetabilkan posisi dan menghilangkan efek goyangan pada body alat cetak.
2. Sistem Level
 Fungsi : untuk posisi fokus dan format, juga digunakan untuk menentukan pembesaran gambar yang dikehendaki.
3. Blak Film
 Penyetabil kedudukan film yang akan dicetak.
4. Laminated Base Board
Untuk menempatkan kertas yang akan disinari atau bisa disebut sebagai meja alat cetak.


Kertas Foto
Macam-macam kertas foto hitam putih yang banyak di pasaran antara lain :
-          Chen fu B/w Paper
-          Ilford
-          Xiamen
-          Hunter
-          Sterling
-          Zuhow
-          Sea gull

Enlarger
Enlarger yang beredar dipasaran
-          Fuji moto enlarger
-          Zennit 35 mm
-          Beta II
-          Universal Alpua II
-          Axomat II
-          Oppemus III
-          Krokus Enlarger dan krokus 44
-          Durst F-30

Test Print

Untuk menyetabilkan standar mutu cetakan ada baiknya membuat standar cetak dan diafragma yang digunakan. Hal ini berguna untuk memperkirakan tingkat penyinaran yang baik Di Lab B/W kita. Yakni mulai dari paling dekat hitanya, hingga pada tingkat putih yang sempurna.

  Membuat standar Diafragma
     Bila menginginkan hasil cetakan dengan kertas penyinaran yang stabil dan rata, kita harus menentukan standar diafgragma kita pakai. Misalnya F/5,6 maka kita harus menggunakan bukaan diafragma tersebut untuk mencetak kondisi film apapun. Dengan tujuan kita bisa memperkirakan lamanya waktu penyinaran, baik pada film yang tipis maupun pada film-film tebal (Over Lighting)         
       Membuat Standar Cetakan

     Tes cetakan yang hitam sempurna bisa diperoleh dengan cara menyinari negatif yang bening sempurna. Untuk lebih akurat kita bisa membuat tes cetakan dalam bentuk “stripes tes prin” yakni cetakan dengan perbedaan selang waktu yang teratur antara yang satu dengan yang lain, misalnya masing-masing selisih 1 detik. Pada kondisi bukaan diafragma yang sama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar