Alat Pencetak Foto
Alat cetak
tradisional yang disebut kotak pencetak biasa digunakan dengan penyinaran lampu
petromaks atau listrik yang berkekuatan kurang lebih 40 wat. Kotak pencetak
sudah digantikan alat canggih yang disebut enlarger.
Enlarger
Enlager
adalah alat pembesar gambar, yang tersusun dari beberapa bagian. Di mana antara
bagian yang satu dengan bagian yang lainnya terkoordinasi dalam satu sistem
kerja untuk melakukan proses pencetak gambar dari film negatif.
Ada dua
macam Enlanger :
-
Untuk
cetak foto warna
-
Untuk
cetak foto Hitam putih
1. Enlarger Foto Berwarna
Pada Enlanger untuk cetak warna terdapat
beberapa piranti tambahan yang mendasari perbedaan dengan enlanger untuk cetak
hitam putih.
- Infra Red – Reflektor Sistem
Menangkap seluruh warna sinar yang diprodusir
oleh lampu halogen. Juga berfungsi sebagai pengurang efek panas dari lampu.
Cahaya yang terpancar dari reflektor tidak lagi merupakan sinar yang
dipancarkan lampu, tetapi telah berubah karakter menjadi sinar “ UV” (Ultra
Violet).
B. Triple
Filter Color
Adalah : Cyan (C), Magenta (M), dan Yelow
(Y)
Dari sistem enlager foto color, sinar yang
dibiaskan oleh reflektor infra merah akan menghasilkan warna sinar UV.
Selanjutnya sinar UV tersebut, disaring oleh ketiga filter color menjadi kombinasi
warn-warna yang akan dan mampu menerjemahkan semua warna yang terdapat pada
negatif warna. Sistem pengaturan warna,
dari porsi sedikit hingga pada porsi banyak dalam sebuah gambar foto. Diatur
oleh perangkat sensor color yang terdapat pada enlarger.
C. Right
Engle Reflektor
Fungsi : Pengurang panas dari sinar yang berasal dari
lampu yang akan mengenai film, juga akan bertindak sebagai pemantul sinar-sinar
dari filter-filter cyan, magenta dan yellow.
D. Difusi
Box (Mirror Tunel/ Light Pipe)
Berbagai warna cahaya yang berasal dari
Right Engle Reflektor akan mengalami
fusi dalam sistem difusi box ini.Pemantulan Sinar reflektor akan mengurangi
energi dan efek panas dari cahaya tsb.
Berakibat melemahnya daya proyeksi emulsi film ke kertas foto. Untuk
mengatasi hal ini, Diciptakan perangkat “ Difusi box “ yang mampu membaurkan cahaya tersebut
tanpamengurangi energi sedikitpun dari sinar tersebut.
Diagram
Sistem Enlarger
Ket.
- Lampu Halogen
- Reflektor Infra merah
- Filter cyan
- Filter Magenta
- Filter yellow
- Engle replektor
- Difusi box/ mirror Tunel light Pipe
- Beberapa sistem
- Lensa
- Negatif Carier
- Sistem Diafragma
- Sistem level
Enlarger
Foto Hitam Putih
Bagian-bagian
Enlarger Foto Hitam Putih
A. Bagian Utama
Peranannya sangat vital dalam menghasilkan
gambar.
1. Lensa
Lensa 1 berfungsi menangkap sinar
secara langsung dari bola lampu yang terlebih dahulu melalui ruang sela (difusi
box). Sinar dari bola lampu yang karakternya menyebar akan dikumpulkan oleh
lensa ini sebelum mengenai film . Lensa 2 berfungsi menyitakan gambar ke kertas
foto.
2. Difusi Box
Mampu membaurkan spektrum sinar dari
bola lampu untuk BW tanpa dilengkapi dengan lapisan kaca.
3. Sistem
Diafragma
Seperti pada kamera memiliki
beberapa variasi bukaan. Untuk memudahkan pencetakan gambar dari negatif yang karakternya bermacam-macam, ( Under atau
Over Exposure).
4. Lampu Enlarger Dan Lamp House
Lamp House : Tempat dimana lampu
sebagai man polser tercetak. Lampu enlarger dengan berbagai karakter kekuatan
pijar banyak tersedia di pasaran .
Ex. Omron
Halogen Lamp
Fungsi : Menyetabilkan posisi film agar tidak goyah
yang berakibat kaburnya gambar, juga berfungsi untuk mendapatkan format gambar
yang bagus.
B. Bagian
Pendukung
1. Tiang Penyangga
Fungsi : Menyetabilkan posisi dan menghilangkan efek
goyangan pada body alat cetak.
2. Sistem Level
Fungsi : untuk posisi fokus dan format, juga digunakan
untuk menentukan pembesaran gambar yang dikehendaki.
3. Blak Film
Penyetabil kedudukan film yang akan
dicetak.
4. Laminated Base Board
Untuk menempatkan kertas yang akan
disinari atau bisa disebut sebagai meja alat cetak.
Kertas Foto
Macam-macam
kertas foto hitam putih yang banyak di pasaran antara lain :
-
Chen
fu B/w Paper
-
Ilford
-
Xiamen
-
Hunter
-
Sterling
-
Zuhow
-
Sea
gull
Enlarger
Enlarger
yang beredar dipasaran
-
Fuji
moto enlarger
-
Zennit
35 mm
-
Beta
II
-
Universal
Alpua II
-
Axomat
II
-
Oppemus
III
-
Krokus
Enlarger dan krokus 44
-
Durst
F-30
Test
Print
Untuk
menyetabilkan standar mutu cetakan ada baiknya membuat standar cetak dan
diafragma yang digunakan. Hal ini berguna untuk memperkirakan tingkat
penyinaran yang baik Di Lab B/W kita. Yakni mulai dari paling dekat hitanya,
hingga pada tingkat putih yang sempurna.
Membuat
standar Diafragma
Bila menginginkan hasil cetakan dengan
kertas penyinaran yang stabil dan rata, kita harus menentukan standar
diafgragma kita pakai. Misalnya F/5,6 maka kita harus menggunakan bukaan
diafragma tersebut untuk mencetak kondisi film apapun. Dengan tujuan kita bisa
memperkirakan lamanya waktu penyinaran, baik pada film yang tipis maupun pada
film-film tebal (Over Lighting)
Membuat
Standar Cetakan
Tes cetakan yang hitam sempurna bisa
diperoleh dengan cara menyinari negatif yang bening sempurna. Untuk lebih
akurat kita bisa membuat tes cetakan dalam bentuk “stripes tes prin” yakni
cetakan dengan perbedaan selang waktu yang teratur antara yang satu dengan yang
lain, misalnya masing-masing selisih 1 detik. Pada kondisi bukaan diafragma
yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar